5 Turis China Tewas Saat Perjalanan ke Lovina: Peringatan Serius untuk Keselamatan Wisata Bali

5 Turis China Tewas Saat Perjalanan ke Lovina

5 Turis China Tewas Saat Perjalanan ke Lovina – Sebuah kecelakaan tragis terjadi di jalur Singaraja–Denpasar pada Jumat (14/11/2025) dini hari. Lima turis asal China tewas setelah minibus yang mereka tumpangi terguling saat menuju Lovina untuk mengikuti tur melihat lumba-lumba. Kecelakaan ini bukan hanya mengguncang industri pariwisata Bali, tetapi juga menjadi pengingat serius soal pentingnya keselamatan dalam perjalanan wisata.

Rombongan berjumlah 13 orang ini berangkat dari kawasan Denpasar pada tengah malam. Seperti wisatawan lainnya, mereka mengejar momentum sunrise di Lovina, waktu terbaik untuk melihat lumba-lumba liar. Namun perjalanan yang seharusnya penuh antusiasme itu berakhir di jalur menurun dan menikung, ketika sopir kehilangan kendali dan kendaraan menabrak pohon sebelum terguling. Minibus yang mereka gunakan adalah Toyota Hiace, kendaraan umum yang sering dipakai agen travel di Bali.

5 Turis China Tewas Saat Perjalanan ke Lovina :

Korban Didominasi Wisatawan Lanjut Usia

Lima korban tewas merupakan wisatawan berusia 52 hingga 66 tahun, semuanya warga negara China. Mereka tercatat sebagai Xu Huangyuan (66), Xu Mingbiao (61), Xu Yuexiang (52), Zhong Yuemei (63), dan Xu Huijuan (61). Delapan penumpang lainnya mengalami luka cukup serius dan masih menjalani perawatan intensif, termasuk seorang anak berusia 5 tahun.

Beberapa korban ditemukan terjepit di dalam kendaraan, sehingga proses evakuasi memakan waktu. Tim medis setempat menyebut semua korban meninggal saat tiba di rumah sakit. Sementara sopir kendaraan hanya mengalami luka ringan dan kini tengah dimintai keterangan.

Pemerintah Bali Gerak Cepat: Agen Travel Akan Dipanggil

Menanggapi kecelakaan ini, Pemerintah Provinsi Bali langsung turun tangan. Gubernur Bali menyatakan bahwa agen perjalanan yang mengoperasikan kendaraan tersebut akan dipanggil untuk dimintai pertanggungjawaban. Pemeriksaan menyeluruh akan dilakukan, mulai dari kelayakan kendaraan, kondisi sopir, hingga SOP keamanan yang diterapkan perusahaan travel.

Pemerintah menilai insiden ini tidak semata-mata “musibah”, tetapi ada indikasi kelalaian yang harus dibuktikan. Pihak berwenang juga mempertimbangkan pengetatan regulasi transportasi wisata, terutama untuk rute-rute berisiko tinggi yang sering dilewati pada dini hari.

Kecelakaan ini memicu diskusi serius di kalangan pelaku industri wisata Bali, mengingat kejadian serupa bisa berpengaruh pada citra keselamatan pariwisata Indonesia — salah satu faktor penting bagi wisatawan mancanegara.

Mengapa Kejadian Ini Harus Menjadi “Alarm” untuk Wisatawan?

Bagi wisatawan internasional maupun domestik, ada sejumlah pelajaran penting yang bisa dipetik dari tragedi ini. Terutama bagi mereka yang berencana melakukan perjalanan jauh di Bali, termasuk tur lumba-lumba, trekking ke gunung, atau aktivitas wisata yang dimulai dari dini hari.

1. Pastikan Agen Travel Memiliki Izin dan Reputasi Baik

Gunakan agen yang jelas identitasnya, memiliki izin resmi, dan ulasan positif. Agen profesional biasanya menyediakan kendaraan layak, sopir terlatih, serta perlindungan asuransi.

2. Tanyakan Kondisi Kendaraan dan Waktu Servis

Tidak ada salahnya menanyakan kapan kendaraan terakhir diservis dan apakah ada dokumen pengecekan rutin. Wisatawan berhak mendapatkan transportasi yang aman.

3. Perhatikan Jadwal Keberangkatan

Banyak tur di Bali dimulai sangat pagi, sehingga perjalanan dimulai saat malam atau dini hari — waktu yang rentan karena visibilitas rendah dan potensi sopir kelelahan. Bila memungkinkan, menginaplah lebih dekat dengan lokasi aktivitas.

4. Selalu Gunakan Sabuk Pengaman

Banyak wisatawan mengabaikannya, padahal sabuk pengaman bisa meminimalisir cedera fatal dalam kecelakaan.

5. Miliki Asuransi Perjalanan

Ini investasi kecil yang sangat berarti saat keadaan darurat. Pastikan polis mencakup evakuasi medis dan penanganan kecelakaan.

Dampak untuk Industri Travel: Saatnya Evaluasi Total

Insiden ini menyorot perlunya peningkatan standar keselamatan di sektor pariwisata Bali. Pelaku usaha kini diharapkan lebih ketat menerapkan SOP perjalanan, mengevaluasi kondisi kendaraan, serta memastikan sopir tidak bekerja melebihi jam operasional yang dianjurkan. Transportasi wisata seharusnya tidak hanya fokus pada kenyamanan, tetapi juga komponen teknis yang sering dianggap sepele, seperti sistem pengereman, kondisi ban, dan stabilitas kendaraan di medan ekstrem.

Pemerintah daerah juga berencana melakukan audit menyeluruh terhadap perusahaan travel yang beroperasi di jalur-jalur dengan tingkat risiko tinggi. Tujuannya agar wisatawan merasa aman dan industri pariwisata Bali tetap terjaga reputasinya sebagai destinasi kelas dunia.

Penutup: Bali Tetap Indah, Tapi Keselamatan Harus Jadi Prioritas

Bali menawarkan pengalaman wisata yang luar biasa, dari pantai tropis hingga keajaiban alam seperti lumba-lumba Lovina. Namun perjalanan menuju destinasi indah tersebut tetap harus mengedepankan keselamatan. Tragedi ini menjadi pengingat bahwa setiap perjalanan memiliki risiko, dan memilih penyedia layanan yang tepat adalah langkah penting dalam memastikan liburan tetap aman dan menyenangkan.

Semoga kejadian ini tidak terulang, dan semoga setiap wisatawan yang datang ke Bali dapat menikmati liburannya dengan rasa aman dan nyaman.